Inner Piece penting dipelajari untuk anak kost
Belakangan ini aku mulai aware dengan pentingnya inner piece, supaya tidak mudah tersulut emosi.
Aku perhatikan, diriku ini cukup bersumbu pendek rupanya dan tidak sabaran. Beberapa hal yang bisa membuatku emosi seperti wifi kost yang begitu lelet, performa laptop HDD yang sungguh lemot dan kelakuan menyebalkan penghuni kost lain yang dirasa tidak disiplin dan beradab.
Melihat manusia dewasa berlabelkan mahasiswa meninggalkan sampah di kamar mandi, membuang sisa makanan di wastafel dan menjadikan kotak sampah pribadiku menjadi kotak sampah umum sangat membuatku gedeg dan kesal. Aku masih mencari cara supaya tidak terpengaruh hal ini. Dipikir-pikir lagi perilaku manusia itu bukan kendaliku.
Tentu aku punya andil untuk speak up dan sebagai anggota masyarakat perlu untuk saling memberi pendidikan. Tetapi kebanyakan manusia model ini bebal dan aku sudah kehabisan ide menegurnya bagaimana. Sering juga aku sudah termakan emosi duluan sebelum menyampaikan apa yang mengganggu itu. Berujung aku menyimpan kekesalan sendiri lalu menjudge orang tersebut tidak baik, sepertinya aku butuh belajar komunikasi asertif.
Merawat inner piece ibarat membesarkan bunga mawar, aku harus belajar beberapa teknik supaya bisa menumbuhkan inner piece dalam otak ku. Belum banyak teknik yang aku temukan untuk dipelajari. mungkin saat ini masih pada deep breathing, menyadari suara-suara disekitar dan komunikasi asertif.
Komentar
Posting Komentar