The Box

Cinta mungkin salah satu konsep yang sulit dipahami, bahkan bagi orang-orang yang sedang berpacaran sekalipun. Tapi konsep cinta akan lebih ditangkap oleh mereka yang sudah menikah. Menurut Alfred Adler, hubunga cinta bermula bukan ketika sang pangeran mencari sepatu kaca cinderella. Awal perjalan cinta dimula justru di luar cerita ketika cinderella dan pangeran menikah. Semua yang terjadi sebelum pernikahan belumlah apa-apa untuk melihat cinta seseorang. Menurut Adler juga, cinta itu butuh keberanian. Keberanian untuk membangun sebuah hubungan yang tadinya biasa saja untuk berkembang menjadi sesuatu. Cinta juga merupakan keputusan, kita memilih dengan orang seperti apakah kita bisa lebih bahagia. "Jika aku mencintai orang ini, aku akan lebih bahagia", mengutip dari karakter tokoh filsuf pada buku The Courage to be Happy karya Kishimi dan Koga.  Aku ingin cinta yang seperti itu, cinta dewasa yang sudah memiliki bekal untuk memberikan sesuatu pada pasangan mu. Mungkin bukan sa

 Belakangan ini aku mulai aware dengan pentingnya inner piece, supaya tidak mudah tersulut emosi. Aku perhatikan, diriku ini cukup bersumbu pendek rupanya dan tidak sabaran. Beberapa hal yang bisa membuatku emosi seperti wifi kost yang begitu lelet, performa laptop HDD yang sungguh lemot dan kelakuan menyebalkan penghuni kost lain yang dirasa tidak disiplin dan beradab.  Melihat manusia dewasa berlabelkan mahasiswa meninggalkan sampah di kamar mandi, membuang sisa makanan di wastafel dan menjadikan kotak sampah pribadiku menjadi kotak sampah umum sangat membuatku gedeg dan kesal. Aku masih mencari cara supaya tidak terpengaruh hal ini. Dipikir-pikir lagi perilaku manusia itu bukan kendaliku. Tentu aku punya andil untuk speak up dan sebagai anggota masyarakat perlu untuk saling memberi pendidikan. Tetapi kebanyakan manusia model ini bebal dan aku sudah kehabisan ide menegurnya bagaimana. Sering juga aku sudah termakan emosi duluan sebelum menyampaikan apa yang mengganggu itu. Berujung a

In order to heal you have stop pretending it doesn't hurt. Feel your feelings, saat masih di fase patah hati sering nya kita hanya mencari kesibukan untuk melupakan rasa sakit nya. Mencari kesibukan penting supaya kehidupan tidak stuck disitu saja, tapi perasaan tidaklah untuk diabaikan. It's ok to feel your pain, but don't get too sink with them.  Senin 16 Oktober, tidak sengaja lihat dia di kampus. Kaget karena aku yakin sebelumnya ga akan liat dia lagi. Tapi dengan melihat dia tanpa bisa menyapa bikin aku lebih menerima bahwa hubungan pertemanan ini emang udah selesai. I've served him as long as i could, and so he was.  Everything is temporary, and from the start i never own anything or anyone in this world. I changed, and so people and situation do. Now my job is to cure my addiction by not looking after him. Dilain kesempatan jika melihat dia lagi, aku tak akan memandangi dan mencari tau. Kehidupan nya bukanlah kehidupan ku. Aku punya kehidupan sendiri sekarang. Su

1. I Always push myself to do better 2. Aku suka ketika diajak jalan self date dengan diri sendiri. I feel like i'm worthy of love  3. Dia belakangan cukup menyenangkan dan romantis pada diri sendiri 4. Dia selalu mencari cara untuk sembuh dari kecanduan patah hati, meski ujung-ujungnya kangen melulu. 5. Dia suka baca buku self improvement 6. Dia nyaman dengan diri sendiri 7. Dia pemberani dan mandiri 8. Dia suka menggambar dan menulis 9. Dia orangnya peduli dan baik pada manusia lain 10. 

"Hujan, Sebenarnya aku ini siapa?" Di awal 20an ku pertanyaan ini kian menggaung-gaung, entah apa yang membuatku menanyakan nya pada hujan.  pertanyaan ini mungkin saja adalah sesuatu yang akan selalu berubah-ubah jawaban nya seiring bertambah nya wawasan dan gaya hidup yang di ambil seseorang. Ketika umur ku sekitar 11 tahun aku menulis dikertas seperti ini "Rara Nabila Azzahra, 3C Cerdas, Cantik dan Ceria" di masa sekolah menengah pertama aku mendapati aku bukan lagi anak yang ceria, malah kebalikan nya suka murung, di SMA lebih parah, selain murung aku juga sering melampiaskan amarah dan semakin sensitive terhadap perkataan negatif orang-orang. Sampai sekarang aku masih meninjau-ninjau ulang gaya hidup apa yang aku ambil diwaktu aku kecil.  I did those things because i want to change, aku ingin berubah becoz brutally honest aku tidak bahagia sepenuh nya dengan gaya hidup yang aku adopsi dulu. Aku rasa gaya hidup yang aku pilih dulu adalah dicintai, mencari pengak

20 tahun aku sudah di bumi Allah Atas izin nya pula aku jadi perempuan kuat Banyak hal yang aku pelajari dari mencintai & dicintai laki-laki Rasa teduh, aman, senang dan cemburu aku dapatkan dari seorang guru lama ku Dia konyol haha, lucu, jahil, kadang bijak kadang bego Gara-gara dia aku jatuh cinta pada Sejarah & Ekonomi Dia membuat hal-hal  yang diajar nya jadi menarik Siapa sih yang ga senang di gombalin jadi istri wkwk Ingat sekali waktu aku jadi bahan praktek ahaha Banyak rasa senang dan sedih hanya dalam 1 setengah tahun Dia mengajarku bagaimana membedakan cinta tulus dan cinta permainan Aku juga belajar bahwa cinta bersifat tak banyak menuntut ini itu Tuntutan berasal dari rasa takut, ketidakpercayaan pada orang terkasih Aku belajar untuk percaya pada laki-laki yang aku cintai Haha kayak bull shit, but ini yang aku pelajari Dulu cinta itu terasa rumit, membingungkan  Sekarang jelas lah sudah buatku Dengan ta'aruf mencari teman hidup tidak akan semenyakitkan ini Memu

 Aku agak takut membangun hubungan apapun dengan laki-laki cuek, sensitive dan yg bottling up his emotion. Inner child ku adalah tidak di prioritaskan waktu oleh ayah yg memiliki karakter aku sebutkan di atas, somehow ketika aku mendapat perlakuan seperti itu dari laki-laki, aku memberikan tekanan balik pada laki-laki tersebut dengan bersikap judes.  It hurts him and what he did before also hurt me, we touched each other wound and it can be a terrible circle situation. So, i like u as a person but i don't want us to touch each other wound again, so i leave and distancing myself from u. Thanks for being kind to me